Kenapademikian, karena tari Taruna Jaya merupakan tarian hasil karya putra jagaraga yang sekarang tarian ini sudah terkenal sampai ke mancanegara, dan menjadi salah satu magnet pariwisata di Bali. Tari Tarunajaya memang adalah karya tari unggul yang masih mempesona, sering dipentaskan hingga hari ini. Ekspresi estetik yang disajikan dan gelora Tari yang Berasal dari Bali – Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia dan terkenal dengan budaya serta tempat-tempat wisata eksotis termasuk pantai-pantainya yang indah. Selain itu, Bali memiliki beragam kearifan lokal yang menarik hati para wisatawan domestik hingga mancanegara. Salah satu budaya yang dimiliki oleh Bali adalah tarian khasnya. Bukan hanya sekadar tari saja, tarian tradisional Bali memiliki makna dan kisah di baliknya. Seperti tarian yang terkenal, yaitu tari kecak dan kerap dipertontonkan kepada para wisatawan. Nah, selain tari kecak sebenarnya apa saja sih tari khas Bali? Simak artikel ini hingga akhir artikel ya! Nama-Nama Tari yang Berasal dari Bali1. Tari Panji Semirang2. Tari Margapati3. Tari Wirayudha4. Tari Condong5. Tari Janger6. Tari Puspanjali7. Tari Kecak8. Tari Pendet9. Tari Barong10. Tari Legong11. Tari Trunjaya12. Tari Baris13. Tari Durga Mahisasura Mardini14. Tari Belibis15. Tari Manuk RawaRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Pakaian Adat Khas dengan kostum dan gerakan-gerakan yang memiliki makna serta alur cerita, tari yang berasal dari Bali umumnya menarik banyak hati wisatawan. Salah satu tari dari Bali yang terkenal ialah tari Kecak. Akan tetapi, ada beberapa tari Bali lain yang memiliki kisah dan kekhasan juga lho! Inilah nama-nama tari yang berasal dari Bali dan sedikit kisah di baliknya. 1. Tari Panji Semirang Tari Panji Semirang adalah tari yang berasal dari Bali dan diciptakan pada tahun 1942. Pencipta tari Panji Semirang adalah seorang seniman yang berasal dari Bali juga. Seniman tersebut bernama, I Nyoman Kaler. Ketika menciptakan tari Panji Semirang, I Nyoman Kaler terinspirasi berdasarkan cerita mengenai petualangan dari seorang putri bernama Putri Galuh Candrakirana. Petualangan Putri Galuh Candrakirana adalah bentuk dari petualangannya ketika ia menyamar sebagai seorang laki-laki, dalam penyamaran tersebut Putri Galuh Candrakirana menggunakan Raden Panji usai ia ditinggalkan oleh suaminya karena suaminya telah meninggal dunia. Berdasarkan kisah dari petualangan Putri Galuh Candrakirana tersebut, I Nyoman Kaler pun menciptakan tari Panji Semirang yang memiliki kekhasan berupa hadirnya seorang penari wanita yang menggunakan riasan seperti seorang laki-laki dan menari dengan ekspresi khas, yaitu tersenyum dan membelalakan matanya atau melotot. 2. Tari Margapati Tarian khas dari Bali yang kedua ialah tari Margapati. Seperti halnya tari Panji Semirang, tari Margapati pun memiliki kisah dan makna di balik gerakan-gerakan tarian yang indah. Tidak seperti tari Panji Semirang yang mengisahkan mengenai petualangan seorang putri, tari Margapati justru dinilai memiliki makna yang menyedihkan. Hal ini dikarenakan tari Margapati mengisahkan mengenai kematian. Tari Margapati merupakan tarian yang diartikan menuju kematian. Dalam tari Bali satu ini, kisahnya dibawakan oleh seorang penari perempuan dengan disertai gerakan-gerakan lincah seperti gerakan seorang laki-laki yang ingin menyerang atau menyergap sesuatu. Karena gerakan yang cepat dan lincah tersebut, maka gerakan tari Margapati pun dapat memberikan suasana tegang bagi penonton yang menyaksikannya. Selain itu, tari Margapati akan lebih seru ketika penonton melihatnya secara langsung. Sehingga penampilan tari Margapati pun dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Bali menyaksikan tarian satu ini. 3. Tari Wirayudha Tari khas Bali yang ketiga ialah tari Wirayudha. Tari ini mengisahkan mengenai peperangan. Peperangan yang digambarkan dalam tari Wirayudha ini terlihat dari jumlah penari yaitu dua hingga empat pasang penari pria. Selain itu, untuk menggambarkan peperangan yang lebih jelas, maka penari pun dilengkapi dengan aksesoris tari berupa senjata tombak. Selain untuk mencerminkan peperangan, senjata tombak pun mencerminkan para prajurit Bali Dwipa. Selain tombak, para penari juga dilengkapi dengan aksesoris perang lainnya seperti hiasan kepala yang khas dengan budaya Bali atau dikenal pula dengan nama udeng-udeng. Selain mengisahkan mengenai peperangan, tari Wirayudha pun memiliki makna di baliknya, yaitu persiapan dari sekelompok prajurit yang tengah mempersiapkan diri untuk maju ke dalam medan pertempuran. 4. Tari Condong Tak hanya mengisahkan mengenai suatu cerita, ada kepercayaan di balik tari Condong yang banyak dipercayai oleh masyarakat di Bali. Kepercayaan tersebut ialah berdasarkan pada mimpi dari seorang pangeran yang dikisahkan sakit dari Sukawati. Pada mimpi tersebut, seorang pangeran bertemu dengan dua orang gadis yang memiliki paras cantik dan tengah menari. Dalam mimpi tersebut, dua gadis mulai menari dan terlihat gerakan yang dilakukan lemah gemulai serta anggun, hingga membuat pangeran merasa terpesona ketika melihat keelokan dari dua penari tersebut. Lalu, ketika sang pangeran akhirnya sembuh dari sakitnya, tarian tersebut diajarkan pada wanita dan terus dilestarikan hingga kini. Karena cerita mengenai mimpi sang pangeran tersebut, tari Condong hingga kini dapat dinikmati oleh masyarakat Bali hingga para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung. 5. Tari Janger Tari Janger telah ada sejak tahun 1930 dan terus menjadi tarian khas yang berasal dari Bali. Tari Janger mengkisahkan mengenai pergaulan dari anak-anak muda yang ada di Bali dan dimainkan oleh sepasang penari putra serta putri yang berjumlah 10 hingga 16 pasang penari. Para penari tersebut, tidak hanya menari saja akan tetapi juga menyanyikan sebuah lagu dengan judul yang sama lalu saling sahut menyahut. Selain penari tidak hanya menari tetapi juga bernyanyi, tari janger pun memiliki keunikan lainnya. Untuk penari laki-laki, gerakan tarian dimainkan dengan gerakan tari kecak. Sedangkan untuk penari perempuan gerakan tarian digerakan dengan tari janger. Oleh karena itu, tari janger ini tampak meriah karena ada banyak penari, gerakan tari yang berbeda serta lagu yang dinyanyikan oleh penari. 6. Tari Puspanjali Tari puspanjali adalah tarian yang ditampilkan sebagai penyambutan. Tari Puspanjali ditarikan oleh para penari perempuan yang berjumlah lima hingga tujuh penari dan gerakan-gerakan tariannya terinspirasi dari Upacara Rejang. Pada Upacara Rejang, penari akan mengenakan pakaian adat Bali lalu menari untuk menyambut para tamu undangan yang hadir saat upacara diadakan. Karena sebagai tari untuk menyambut tamu, maka gerakan pada tari Puspanjali pun terlihat indah dan mampu memikat para wisatawan. 7. Tari Kecak Tari khas Bali yang ketujuh adalah tari Kecak yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga Grameds bukan? Hal ini dikarenakan tari Kecak memiliki ciri khas yaitu ditarikan oleh banyak penari yang jumlah bahkan hingga puluhan. Sehingga tari Kecak cenderung lebih ramai dan seru untuk ditonton. Dalam tari Kecak, puluhan penari tersebut akan duduk melingkar dan menari sambil menerikan kata cak’ secara bersamaan dengan ritme yang cepat. Karena sorakan cak’ tersebut, maka tari Kecak pun lebih berwarna dan semakin ramai. Tidak hanya seru saja, akan tetapi tari Kecak juga memiliki kisah di baliknya. Kisah di balik tari Kecak adalah mengenai Ramayana, ketika Ramayana berperang melawan Rahwana dan Ramayana dibantu oleh pasukan kera. Karena sangat khas dan cukup terkenal, tari Kecak pun sering kali ditampilkan di hadapan para wisatawan. Tak hanya itu, bahkan ada banyak wisatawan yang mengunjungi daerah khusus di Bali hanya untuk menyaksikan tari Kecak. 8. Tari Pendet Tari Pendet adalah tari khas Bali yang umumnya ditampilkan di tempat ibadah untuk umat Hindu, hal ini dikarenakan tari Pendet merupakan tarian sebagai bentuk pemujaan. Selain itu tari Pendet pun memiliki makna di baliknya, yaitu sebagai bentuk penyambutan dari kedatangan dewa langit. Untuk menyambut kedatangan dewa langit, maka tari Pendet pun dimainkan oleh para penari perempuan yang mengenakan pakaian adat khas Bali. Sebagai tari penyambutan, tari Pendet juga tak jarang ditampilkan untuk menyambut tamu maupun wisatawan yang datang ke Bali. 9. Tari Barong Tari Barong memiliki ciri khas berupa topeng wajah dengan tampak menyeramkan yang dikenakan oleh penarinya. Kata Barong pada nama tarian ini, berasal dari kata bahruang, yang artinya ialah beruang. Meskipun begitu, topeng yang dikenakan dalam tari Barong tidak hanya menampakan wujud beruang saja. Topeng yang dikenakan oleh penari tari Barong juga ada berwujud blasblasan, gajah, anjing, macan serta wujud lainnya. Selain itu, topeng-topeng tersebut juga tidak hanya dikenakan untuk menampilkan tari Barong saja. Akan tetapi juga menjadi cinderamata atau oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Tari barong ditarikan oleh dua penari laki-laki, di mana salah satu dari penari Barong berada di depan topeng untuk memegang topeng Barong. Sedangkan penari laki-laki lainnya, akan berada di belakang topeng untuk memegang ekor tubuh dari topeng Barong. Seperti halnya tari khas Bali lainnya, tari Barong pun memiliki kisah di baliknya. Tari Barong mengisahkan mengenai seseorang yang memiliki sifat baik. Orang dengan sifat baik ini, diperankan oleh barong. Lalu tari Barong juga mengisahkan mengenai seseorang yang memiliki sifat jahat. Sifat jahat diperankan oleh penari yang mengenakan rangda. Karena mengisahkan dua tokoh yang memiliki karakter baik dan jahat, penonton tari Barong pun bisa mengambil pesan di balik tarian ini. 10. Tari Legong Nama tari Legong, berasal dari dua kata yang memiliki makna berbeda. Dua kata tersebut ialah leg yang artinya adalah luwes serta gong yang artinya ialah gamelan khas dari Bali. Pada mulanya, tari Legong hanya ditampilkan di lingkungan keraton saja. Namun saat ini, tari Legong juga ditampilkan pada kegiatan-kegiatan serta acara di Bali. Tari Legong dimainkan oleh penari wanita yang membawa aksesoris berupa kipas. Sesuai dengan namanya yaitu luwes dan gamelan, maka tari Legong pun ditarikan dengan gerakan-gerakan yang luwes disertai dengan alunan gamelan dari Bali. Perlu diketahui, bahwa tari Legong tidak hanya ada satu jenis saja. Akan tetapi ada beberapa jenis yaitu tari legong jobog, tari legong legod bawa, tari legong keraton dan tari legong kuntul. 11. Tari Trunjaya Tari khas Bali yang kesebelas ialah tari trunjaya yang menceritakan mengenai kisah romantis. Pada tari trunjaya, dikisahkan seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta dan diam-diam ia ingin memikat hati perempuan pujaannya. Pada mulanya tari trunjaya hanya dimainkan oleh penari laki-laki saja. Namun, seiring dengan perkembangan kini tari trunjaya pun ditarikan oleh para penari pengiring perempuan. Tari khas Bali ini memiliki keunikan tersendiri. Pada tari trunjaya, ada gerakan seperti kuda-kuda yang dilakukan oleh penari laki-laki sambil membelalakan mata dengan lebar. Gerakan kuda-kuda tersebut, menjadi simbol dari kejantanan laki-laki yang ingin menyatakan perasaan kepada perempuan pujaan hatinya. 12. Tari Baris Pada mulanya, tari baris merupakan tarian khas Bali yang menjadi tarian ritual. Namun pada masa kini, tari baris telah berkembang dan memiliki fungsi sebagai tarian hiburan. Karena mulanya berfungsi sebagai tarian ritual, tari baris pun akan ditarikan oleh banyak penari, gunanya adalah untuk menyesuaikan esensi tari tersebut. Seperti halnya tari kecak yang dilakukan oleh banyak orang, tari baris pun dilakukan oleh penari dalam jumlah banyak, yaitu sekitar 8 hingga 40 penari laki-laki. Selain sebagai tarian ritual, tari baris pun memiliki kisah di baliknya. Tari baris mengisahkan mengenai ketangguhan dari seorang kestaria Bali. Oleh sebab itu, tari baris ditarikan oleh banyak penari laki-laki dengan koreografi yang menunjukan seperti seorang ksatria tangguh. 13. Tari Durga Mahisasura Mardini Tari durga mahisasura mardini merupakan tari khas Bali yang mengisahkan dan terinspirasi dari durga mahisasura mardini yang tertulis pada lontar siwagama. Pada naskah klasik siwagama tersebut, mengisahkan mengenai peristiwa ketika dewa dewi di surga kelelahan karena harus bertanding dengan raksasa Rakta. Pada tari durga mahisasura mardini, tarian ini ditarikan oleh sepuluh penari yang terdiri dari penari laki-laki dan perempuan. Sebagian penari, dikisahkan mewakili raksasa Rakta. Sedangkan satu penari akan berperan sebagai Durga yang digambarkan sebagai sosok dewi kuat dengan membawa senjata dewata nawasanga. Ketika pementasan tari durga mahisasura mardini, para penari diiringi dengan musik gamelan semarandana, musik gamelan ini merupakan bentuk yang dari dari hasil pembaruan dari gong kebyar semar pegulingan. 14. Tari Belibis Tari belibis merupakan tari khas Bali yang diciptakan oleh N L N Swasthi Wijaya Bandem serta I Nyoman Windha di tahun 1984. Tari belibis diilhami sebagai tari yang mengisahkan mengenai kisah Angling Dharma. Ketika tengah mengembara, Raja Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa yang memakan manusia. Lalu karena khawatir keberadaannya akan diketahui sang raksasa, maka Angling Dharma pun mengutuk putri raksasa tersebut menjadi burung belibis. Untuk menggambarkan kisah tersebut, maka tari belibis pun ditarikan oleh sebuah kelompok. Gerakan-gerakan pada tari belibis, juga terlihat lentur untuk menggambarkan seekor burung belibis yang terbang. Contohnya seperti gerakan pada kepala maupun leher, tangan serta kaki dan pandangan mata dari para penari tari belibis. Ketika pementasan tari belibis, para penari akan menari dengan iringan gamelan Bali yang dimainkan dengan ritme yang lincah serta agresif. Gamelan Bali yang digunakan pada tari belibis meliput Cengceng Gangsa, Reong, Penyahcah, Kempul, Suling, Gong, Kendang, Jegongan dan Kajar. 15. Tari Manuk Rawa Tari manuk rawa diciptakan oleh I Wayah Dibia yang berperan sebagai koreografer pada penciptaan tari ini dan I Wayan Beratha yang berperan sebagai komposer dalam penciptaan tari manuk rawa yang tercipta pada tahun 1981. Tari manukrawa merupakan tari tradisional Bali yang masih eksis hingga sekarang. Pada mulanya, tari manukrawa merupakan bagian dari sendratari Ramayana Mahabarata Bale Gala-gala yang menjadi karya dari tim sendratari ramayana mahabarata Bali dan dipentaskan pada sekitar tahun 1980. Lalu setelah itu, tari manuk rawa pun dikembangkan dan kini menjadi salah satu tarian hiburan khas Bali. Nama dari tari khas Bali satu ini merujuk pada kata manu yang artinya ialah burung serta rawa. Pada umumnya, tari manuk rawa akan dipentaskan oleh penari perempuan yang berjumlah lima hingga tujuh orang. Itulah 15 nama-nama tari yang berasal dari Bali serta kisah di baliknya. Apabila Grameds ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tari tradisional Indonesia lainnya, Grameds bisa mencari tahu lebih dalam dengan membaca buku yang tersedia di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku menarik dan bermanfaat untuk Grameds. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait BACA JUGA Seni Tari Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, dan Jenis 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya Mengenal Sejarah dan Asal Tari Kecak Sejarah Asal Tari Pendet dan Makna Tariannya Sejarah, Makna, Properti & Asal Tari Seudati Tari Saman Pengertian, Sejarah, Makna Gerakan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien KataTango pertama kali digunakan pada tahun 1890-an. Arti kata tango yang berasal dari bahasa latin ā€˜tangere’ yang berarti menyentuh. Tarian yang berasal dari kelas bawah ini begitu cepat dikenal di masyarakat, seperti teater dengan jenis music organ barel yang menyebar dipinggiran kota & daerah kumuh Eropa terutama imigran Italia, Spanyol Tari Telek Bali adalah salah satu tarian tradisional Bali yang terkenal dengan gerakan-gerakan dinamis dan ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat seperti upacara keagamaan, pernikahan, dan acara kebudayaan lainnya. Telek berasal dari kata ā€œtelek-telekā€ yang artinya adalah melompat-lompat. Gerakan dalam tarian Telek Bali memang didominasi oleh gerakan melompat-lompat yang diiringi dengan irama musik yang khas. Selain itu, tari Telek Bali juga menampilkan gerakan tangan yang anggun dan ekspresif, serta kostum yang indah dan ini menjadi salah satu simbol budaya Bali yang harus dilestarikan dan dijaga keasliannya sebagai warisan budaya yang Tari Telek BaliAsal Usul Tari TelekPerkembangan Tari TelekMakna Tari TelekSimbolisme Tari TelekKostum Tari TelekAksesoris Tari TelekMusik dan Instrumen dalam Tari TelekAkhir KataFAQTari Telek Bali memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan nilai-nilai budaya Bali. Meskipun tidak ada catatan sejarah pasti mengenai asal-usul tarian ini, namun dapat disimpulkan bahwa tari Telek Bali sudah ada sejak zaman purbakala masa itu, tarian ini dipentaskan sebagai ekspresi kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Bali atas hasil panen yang itu, tari Telek Bali juga dipentaskan dalam rangka memohon keselamatan dan kesejahteraan dari para dewa dan berjalannya waktu, tari Telek Bali semakin berkembang dan dianggap sebagai salah satu tarian yang penting dalam tradisi masa pemerintahan Raja Bali, tari Telek sering dipentaskan dalam acara-acara kerajaan untuk menghibur para tamu penting. Tarian ini juga mengalami perkembangan dari segi gerakan dan kostum yang semakin indah dan era modern ini, tari Telek Bali tetap dijaga kelestariannya dan dipentaskan dalam berbagai acara adat, keagamaan, dan kebudayaan di ini juga semakin dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar negeri, sebagai salah satu budaya Bali yang mempesona. Sebagai warisan budaya yang berharga, tari Telek Bali terus dilestarikan agar dapat terus disaksikan dan dinikmati oleh generasi Usul Tari TelekAsal usul Tari Telek Bali masih belum dapat dipastikan secara akurat, namun dipercayai berasal dari zaman purbakala ini diyakini memiliki kaitan dengan kegiatan bercocok tanam dan panen padi, karena gerakan dalam tarian Telek Bali menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Bali atas hasil panen yang itu, tarian Telek Bali juga dihubungkan dengan upacara-upacara keagamaan dan kepercayaan masyarakat Bali yang dipentaskan sebagai bentuk persembahan dan doa kepada para dewa dan juga beberapa legenda yang mengisahkan tentang asal-usul Tari Telek Bali. Salah satu legenda tersebut bercerita tentang seorang raja yang memerintahkan rakyatnya untuk membuat tarian baru yang diambil dari gerakan melompat-lompat saat tersebut kemudian digabungkan dengan gerakan tangan yang elegan dan diiringi dengan musik tradisional Bali yang khas. Tarian yang diciptakan kemudian diberi nama Telek, yang berasal dari kata ā€œtelek-telekā€ yang artinya adalah asal-usul Tari Telek Bali masih belum dapat dipastikan secara pasti, namun tarian ini tetap dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Bali yang Juga Tari Kecak Bali Asal-usul, Sejarah, Makna dan GerakanTari Cendrawasih Bali Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Cenik Bali Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Jauk Manis Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Kebyar Duduk Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Oleg Tamulilingan Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Trunajaya Bali Sejarah, Asal, Makna dan GerakanPerkembangan Tari TelekPerkembangan Tari Telek Bali terjadi seiring dengan perubahan zaman dan nilai-nilai budaya yang berkembang di Bali. Pada masa lalu, Tari Telek Bali dipentaskan sebagai ekspresi kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Bali atas hasil panen yang ini juga digunakan dalam acara adat seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan acara-acara kerajaan untuk menghibur para tamu seiring dengan perkembangan zaman, Tari Telek Bali mengalami perubahan dari segi gerakan dan penampilan. Gerakan dalam tarian ini semakin dinamis dan kompleks, serta ditambah dengan sentuhan modern untuk menarik minat generasi yang digunakan juga semakin variatif dan indah, dengan tambahan aksesoris yang semakin era modern ini, Tari Telek Bali juga semakin dikenal oleh masyarakat luas di dalam dan luar negeri, sebagai salah satu budaya Bali yang mempesona. Tarian ini sering dipentaskan dalam berbagai acara kebudayaan di Bali dan juga dalam acara-acara internasional sebagai bentuk promosi wisata bagian dari warisan budaya Bali yang berharga, Tari Telek Bali terus dilestarikan dan dijaga keasliannya agar dapat terus dinikmati oleh generasi Tari TelekTari Telek Bali memiliki beberapa makna dan simbolisme yang terkandung dalam gerakan dan penampilannya. Salah satu makna utama dari Tari Telek Bali adalah rasa syukur dan kegembiraan atas hasil panen yang dalam tarian ini menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan masyarakat Bali dalam merayakan hasil panen yang itu, Tari Telek Bali juga memiliki makna keagamaan dan kepercayaan. Tarian ini sering dipentaskan dalam acara-acara upacara keagamaan sebagai bentuk persembahan dan doa kepada para dewa dan dalam tarian ini juga dihubungkan dengan filosofi Tri Hita Karana, yaitu konsep keseimbangan antara manusia, alam, dan itu, Tari Telek Bali juga mengandung simbolisme dalam kostum dan aksesoris yang digunakan. Kostum dalam Tari Telek Bali biasanya berwarna-warni dan terbuat dari kain tradisional Bali yang indah, dengan tambahan aksesoris seperti sanggul, selendang, dan hiasan kepala yang semakin memperindah penampilan para dan aksesoris ini juga mengandung makna keindahan dan kehalusan, serta simbolisme yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya keseluruhan, Tari Telek Bali memiliki makna yang dalam dan kompleks, yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat tarian ini, masyarakat Bali dapat mengungkapkan rasa syukur, kegembiraan, dan spiritualitas mereka dalam bentuk seni yang indah dan Tari TelekTari Telek Bali memiliki beberapa simbolisme yang terkandung dalam gerakan, kostum, dan aksesoris yang adalah beberapa contoh simbolisme dalam Tari Telek BaliGerakan melompat-lompat dalam tarian ini melambangkan kegembiraan dan kebersamaan dalam merayakan hasil panen yang tangan yang halus dan elegan dalam tarian ini melambangkan keindahan dan kehalusan, serta simbolisme yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya Bali seperti kebaikan, keramahan, dan yang digunakan dalam Tari Telek Bali memiliki simbolisme yang berkaitan dengan keindahan dan kehalusan. Kostum biasanya terbuat dari kain tradisional Bali yang indah, dengan tambahan aksesoris seperti sanggul, selendang, dan hiasan kepala yang semakin memperindah penampilan para yang digunakan dalam Tari Telek Bali, seperti sanggul, selendang, dan hiasan kepala, juga memiliki simbolisme yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya Bali, seperti keindahan, kehalusan, dan keseluruhan, Tari Telek Bali mengandung simbolisme yang berkaitan dengan kegembiraan, keindahan, kehalusan, kebersamaan, spiritualitas, dan nilai-nilai budaya Bali yang kaya dan konteks kebudayaan Bali, Tari Telek Bali merupakan salah satu tarian yang sangat penting dan menjadi bagian dari identitas budaya simbolisme-simbolisme yang terkandung dalam tarian ini, masyarakat Bali dapat memperkuat dan mempertahankan kearifan lokal mereka, serta memperkenalkan budaya Bali yang kaya dan beragam kepada masyarakat Tari TelekKostum yang digunakan dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan unik. Biasanya, kostum yang dipakai dalam tarian ini terdiri dari kebaya atau baju adat Bali dengan kain batik atau songket yang berwarna-warni, serta aksesoris seperti sanggul, selendang, dan hiasan yang digunakan dalam Tari Telek Bali memiliki desain yang sangat khas dengan lengan yang pendek dan kerah yang tinggi. Kebaya tersebut biasanya terbuat dari bahan sutra atau kain katun, dan dihiasi dengan motif-motif tradisional Bali yang kebaya, kostum dalam Tari Telek Bali juga dilengkapi dengan kain batik atau songket yang dibalutkan di pinggang dan disertai dengan hiasan pinggul yang terbuat dari mutiara atau kain. Kain ini biasanya berwarna-warni dengan motif tradisional Bali yang yang digunakan dalam Tari Telek Bali juga sangatlah khas dan unik. Sanggul atau rambut palsu yang biasanya digunakan dalam tarian ini dibuat dengan sangat detail dan terlihat sangat yang digunakan juga sangat penting dan terkadang dihiasi dengan bordir tangan yang sangat kepala juga menjadi bagian penting dari kostum dalam Tari Telek Bali. Hiasan kepala yang digunakan biasanya terbuat dari bunga segar atau kain dan dihiasi dengan kancing mutiara atau manik-manik yang terlihat keseluruhan, kostum dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan indah dengan warna-warni yang cerah dan motif-motif tradisional Bali yang indah. Kostum tersebut menunjukkan keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan Tari TelekAksesoris yang digunakan dalam Tari Telek Bali juga sangatlah khas dan beragam. Beberapa aksesoris yang sering digunakan dalam tarian ini antara lainSanggul atau rambut palsu yang biasanya digunakan dalam Tari Telek Bali dibuat dengan sangat detail dan terlihat sangat cantik. Sanggul tersebut terbuat dari rambut palsu yang diikat dengan pita dan dihiasi dengan bunga-bunga yang digunakan dalam tarian ini sangatlah penting dan terkadang dihiasi dengan bordir tangan yang sangat rumit. Selendang tersebut biasanya dikenakan di bahu atau diikat di kepala juga menjadi bagian penting dari aksesoris dalam Tari Telek Bali. Hiasan kepala yang digunakan biasanya terbuat dari bunga segar atau kain dan dihiasi dengan kancing mutiara atau manik-manik yang terlihat dan kalung yang terbuat dari manik-manik atau batu-batu kecil juga sering digunakan dalam tarian ini. Aksesoris tersebut dihiasi dengan warna-warni yang cerah dan motif-motif tradisional Bali yang atau sandal yang digunakan dalam Tari Telek Bali biasanya terbuat dari bahan kulit atau anyaman daun pandan. Sepatu atau sandal tersebut biasanya berwarna cokelat dan terlihat sangat sederhana namun menggunakan aksesoris yang sangat khas dan beragam, Tari Telek Bali semakin terlihat indah dan tersebut juga menunjukkan keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan dan Instrumen dalam Tari TelekMusik dan instrumen memainkan peran penting dalam Tari Telek Bali. Musik yang digunakan dalam tarian ini biasanya adalah musik tradisional Bali yang disebut dengan terdiri dari sekelompok instrumen musik yang terbuat dari logam, seperti gong, kendang, saron, dan yang paling penting dalam gamelan adalah gong, yang berfungsi sebagai pemimpin irama dalam musik. Gong digunakan untuk menandai awal dan akhir dari setiap bagian musik dalam tarian, serta memberikan petunjuk kepada para gamelan, alat musik lain yang digunakan dalam Tari Telek Bali adalah kempli atau ceng-ceng. Kempli adalah sejenis gong kecil yang dimainkan dengan cara dipukul dengan digunakan untuk memberikan variasi dalam irama dan mempertegas aksen dalam itu, Tari Telek Bali juga sering ditemani oleh vokal atau nyanyian. Nyanyian tersebut dilantunkan oleh seorang penyanyi yang disebut dengan biasanya duduk di samping panggung dan menyanyikan lagu-lagu tradisional Bali yang sesuai dengan irama musik yang keseluruhan, musik dan instrumen dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan makna dalam tarian dan irama musik yang indah, serta suara vokal yang merdu, semakin menambah keindahan dan keunikan Tari Telek KataSecara keseluruhan, Tari Telek Bali merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang sangat khas dan memukau. Tarian ini memiliki sejarah dan makna yang dalam, serta dibuat dengan perpaduan gerakan yang indah dan dinamis, musik yang khas, serta kostum dan aksesoris yang sangat khas dan Telek Bali juga menjadi simbol keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan beragam, serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat adalah beberapa FAQ tentang Tari Telek BaliApa itu Tari Telek Bali?Tari Telek Bali adalah tarian tradisional Bali yang berasal dari daerah Karangasem, Bali. Tarian ini merupakan bagian dari upacara adat yang biasanya dilakukan pada saat perayaan keagamaan atau acara-acara penting gerakan dalam Tari Telek Bali?Gerakan dalam Tari Telek Bali biasanya sangat dinamis dan membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam setiap gerakan. Gerakan tersebut menggambarkan keindahan alam dan kehidupan sehari-hari di makna dari Tari Telek Bali?Tari Telek Bali memiliki makna yang dalam dan biasanya menggambarkan kehidupan, keindahan alam, serta keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Tari ini juga menjadi simbol keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan saja kostum dan aksesoris yang digunakan dalam Tari Telek Bali?Kostum dan aksesoris dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan beragam, antara lain sanggul, selendang, hiasan kepala, gelang dan kalung, serta sepatu atau sandal yang terbuat dari bahan kulit atau anyaman daun saja instrumen musik yang digunakan dalam Tari Telek Bali?Instrumen musik yang digunakan dalam Tari Telek Bali biasanya adalah musik tradisional Bali yang disebut dengan gamelan, yang terdiri dari sekelompok instrumen musik yang terbuat dari logam, seperti gong, kendang, saron, dan gender. Selain itu, tarian ini juga ditemani oleh vokal atau nyanyian dari sinden.
Buchaechumatau Tari Kipas adalah salah satu tarian tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954[1]. Para penari menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga peony dan mengenakan hanbok yang berwarna
Tari tunggal merupakan tarian yang hanya diperankan oleh satu orang penari. Sedangkan gerakan dasarnya yakni gerakan semua anggota tubuh mulai dari kepala, leher, bahu, lengan tangan, jari-jari tangan, badan, pinggul, sampai kaki. Tari tunggal dikenal karena relatif lebih mudah untuk dipelajari dibandingkan jenis tari berpasangan dan berkelompok karena tidak membutuhkan unsur kekompakan. Penarinya cukup berfokus pada gerakan untuk menciptakan wiraga, wirasa, dan wirama seindah mungkin. Nama tari tunggal juga berasal dari jumlah penarinya sendiri, tapi jumlah penarinya juga kadang berpasangan. Contohnya tari srimpi yang kadang dibasawakan satu orang, dan bisa juga dibawakan dua orang penari. Contoh Tari Tunggal Nusantara Berikut adalah jenis-jenis tarian tunggal yang ada di Nusantara dan penjelasannya, antara lain 1. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan Dayak Kenyah2. Tari Gandrung dari Banyuwangi3. Tari Taledhek dari Jawa Timur4. Tari Gambir Anom dari Jawa Tengah5. Tari Cokek dari Betawi6. Tari Batek Baris dari Sumbawa7. Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Dayak Kenyah8. Tari Kancet Lasan dari Kalimantan Dayak Kenyah9. Tari Leleng dari Kalimantan Timur10. Tari Hudoq dari Kalimantan11. Tari Persembahan dari Kutai Kartanegara12. Tari Dewa Memanah dari Kutai Kartanegara13. Tari Serimpi dari Jawa Tengah14. Tari Bondan dari Jawa Tengah15. Tari Golek Manis dari Jawa Tengah16. Tari Golek Kenya dari Jawa Tengah17. Tari Merak dari Sunda dan Bali18. Tari Pendet dari Bali19. Tari Gambyong dari Jawa Tengah20. Tari Kecak dari Bali21. Tari Jaipong dari Karawang Jawa Barat22. Tari Legong dari Bali23. Tari Trunajaya dari Bali24. Tari Gatotkaca dari Jawa Tengah25. Tari Panji Semirang dari Bali26. Tari Topeng Klana dari Jawa Barat27. Tari Golek Menak dari Yogyakarta28. Tari Dewi Anjasmara dari Jawa Barat29. Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan30. Tari Baris dari Bali 1. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan Dayak Kenyah sumber Nama lain dari tari kancet ledo yaitu tari yang pementasannya di atas sebuah gong besar. Busana penari yang dipakai adalah pakaian adat Kalimantan dengan membawa properti berupa bulu burung enggang sembari berdiri di atas gong besar. Biasanya ditarikan oleh seorang gadis karena tema dalam tarian ini tentang kehidupan dan sikap seorang gadis Dayak yang lemah lembut. Walaupun masuk dalam jenis tari tunggal, tari kancet ledo juga kadang dibawakan oleh dua penari. 2. Tari Gandrung dari Banyuwangi sumber Tari gandrung berasal dari Banyuwangi Jawa Timur yang adalah tari tradisional daerah setempat. Dahulu tari gandrung dipentaskan sebagai ungkapan rasa syukur berkast hasil panen yang melimpah, yang ditarikan seorang gadis diiringi tabuhan gamelan serta alat musik lainnya. Kendati Tari Gandrung jadi contoh tari tunggal, tapi dewasa ini juga bisa dipentaskan secara berkelompok. 3. Tari Taledhek dari Jawa Timur sumber Tari taledhek merupakan tarian dari Jawa Timur, dipentaskan oleh seorang penari wanita. Tari yang sudah ada sejak masa kerajaan zaman kuno yang digunakan sebagai pertunjukan keluarga bangsawan atau kerajaan. Hingga saat ini keeksistensian tari taledhek tidak perlu diragukan lagi karena masih dipertunjukkan pada acara-acara tertentu. 4. Tari Gambir Anom dari Jawa Tengah sumber Tari gambir anom yang berasal dari Jawa Tengah menggambarkan kisah petualangan cinta Irawan Putra Arjuna atau Gambir Anom. Melalui gerakan tari layaknya seseorang yang suka berdandan, gerakan sedang mengatur rambut, menata alis, memakai riasan sampai gerakan yang seolah-olah mengatur pakaian. Kemudian ada juga gerakan seperti bercermin, berjalan kesana-kemari seolah sedang bersama pujaan hatinya. 5. Tari Cokek dari Betawi sumber Tarian Betawi memang beragam, salah satunya tari cokek yang sudah ada dari dahulu kala, dengan iringan musik gambang kromo. Tari ini ditarikan oleh laki-laki dan perempuan berfungsi sebagai tarian pendamping tari pergaulan. Dengan ciri khas yang diwarnai dengan kebudayaan Tiongkok, serta penarinya memakai kebaya. Pementasan tari cokek pada awalnya, dimulai dengan para penari yang berbaris bergerak maju mundur mengikuti lantunan musik, kemudian penari akan mengajak para tamu berjoget bersama. Dengan cara melingkarkan selendang atau ngibing sebagai properti dileher tamu, tapi yang didahulukan adalah tamu terhormat. 6. Tari Batek Baris dari Sumbawa sumber Pada awalnya tari baris adalah gabungan antara tari panji dan tari batek yang ada sejak masa penjajahan Belanda. Sayangnya, tidak diketahui dengan pasti siapa pencipta tari batek yang terdiri dari tiga jenis tarian pokok. Yakni tari baris, tari panji, dan tari batek, selanjutnya di kemudian hari ditambahkan lagi tari punakawan. Penari terdiri dari seorang punakawan memakai ikat kepala dan tiga orang mengenakan gelung kepanjen. Tarian ini diiringi seperangkat gamelan, terdiri dari gong/boq-boq, gendang kodeq, redep, suling kajar, kenot dan rincik. 7. Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Dayak Kenyah sumber Tari kancet papatai adalah tarian perang yang masih populer dari Kalimantan Timur suku Dayak Kenyah. Tari Dayak satu ini bercerita tentang kisah kepahlawanan suku Dayak Kenyah saat menghadapi musuh-musuhnya. Tak hern bila gerakan yang dipertunjukan cenderung bersemangat, gesit, lincah, ditambah dengan teriakan khas suku Dayak yang mewakili keberanian rakyatnya untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Alat musik yang digunakan tarian ini seperti Sape, membuat suasana pertunjukan akan lebih hidup. 8. Tari Kancet Lasan dari Kalimantan Dayak Kenyah sumber Dalam bahasa lokal tarian ini disebut tari kancet lasan yang sangat identik dengan burung enggang rangkok. Burung enggang sangat dimuliakan dan dihormati bagi masyarakat Dayak Kenyah sehingga tercipta lah tarian sebagai gambaran kehidupan sehari-hari burung tersebut. Keseharian burung enggang tergambar dari gerakan dasarnya sehingga konsep pada tarian terbagi tiga kelompok, yaitu ngasai, purak barik dan nganjat. Ngasai merupakan gerakan untuk menggambarkan gaya terbang burung enggang, pura baik yaitu gerakan berpindah tempat dan nganjat merupakan utama serta ciri khas tarian Dayak. 9. Tari Leleng dari Kalimantan Timur sumber Tari leleng berasal dari Kalimantan Timur khususnya dari suku Dayak Kenyah. Tari leleng bercerita tentang seorang gadis cantik bernama Utang Along yang dipaksa menikah oleh orang tuanya. Namun, Utang Along tidak mencintai pemuda yang dijodohkan kepadanya karena ia sudah mempunyai kekasih. Akhirnya ia melarikan diri ke hutan dengan penuh kebimbangan, karena kekasihnya yang pergi dan belum kembali. Ia pun seperti kebingungan dan berputar-putar yang dalam bahasa Dayak Kenyah artinya leleng. Makanya tarian ini diberi nama tari leleng yang juga diiringi dengan nyanyian leleng, berisikan cerita mengenai Utang Along. 10. Tari Hudoq dari Kalimantan sumber Masih dari tanah Borneo tarian ini menceritakan tentang legenda raja Modang yang mempersunting putri raja. Katanya pria tersebut bernama Heleang Hebeung, dan si putri bernama Selau Sen Yeang yang merupakan putri keturunan dewa Apau Lagaan dari pusaran Sungai Mahakam. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Buaq Selo, dan suatu waktu ayahnya melihat tarian di Apau Lagaan sebagai hiburan. Para penari diundang oleh Selau Sen Yeang yang mereka berasal dari dasar sungai, sang suami pun sangat kagum dan antusias dengan tarian tersebut. Kostum yang digunakan juga unik, terbuat dari daun pisang berbentuk rumbai-rumbai, menutupi leher sampai kaki. Penari juga memakai topeng yang menyeramkan menggambarkan karakter burung, babi, buaya, harimau, belut dan sebagainya. 11. Tari Persembahan dari Kutai Kartanegara sumber Dari Kutai Kartanegara ada suatu tarian tradisional yang disebut tari persembahan sebagai tari khusus untuk ritual penyambutan bagi tamu. Dan tari persembahan ini hanya ada di lingkungan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara. Karena dipentaskan secara khusus dari putri-putri Keraton yang diiringi musik gamelan untuk upacara penyambutan resmi. Untuk jumlah penari tidak ada batasan khusus, sehingga termasuk dalam jenis tari tunggal. 12. Tari Dewa Memanah dari Kutai Kartanegara sumber Tari dewa memanah hanya dipertunjukan saat upacara ritual Bepelas Sultan yang dilaksanakan di Keraton Kutai Kartanegara, oleh sebab itu tarian ini tergolong tarian sakral. Tarian ini punya prinsip khusus yaitu sebagai wadah pembersih, meminta perlindungan, keselamatan, ketentraman bagi masyarakat suku Kutai. Ragam geraknya juga bertujuan agar terusirnya roh-roh jahat, serta sebagai ritual untuk memanggil roh-roh leluhur. Pemanggilan roh leluhur bertujuan agar mereka dapat mengikuti ritual yang ada serta dipercaya bisa memberikan keselamatan bagi Sultan dan rakyat suku Kutai. Kostum yang digunakan penari berwarna kuning melambangkan keanggunan serta properti yang digunakan juga menyimbolkan kekuatan untuk melawan roh-roh jahat. Bagi suku Kutai, tari dewa memanah nilai-nilai kekeluargaan dan tanggung jawab masyarakat, hubungan manusia dan alam lingkungan, cerminan kehidupan sosial masyarakat seperti sikap saling hormat pada nilai-nilai kehidupan yang diajarkan leluhur, dan hubungan manusia dengan roh-roh leluhur. 13. Tari Serimpi dari Jawa Tengah sumber Tari serimpi juga termasuk dalam jenis tarian klasik karena kepopulerannya di Keraton Kasultanan Mataram sebab dianggap sebagai tarian sakral. Tari serimpi hanya dipentaskan saat prosesi pengangkatan sultan menuju tahtanya. Pada awalnya tarian ini hanya ditarikan oleh satu orang. Seiring perkembangan zaman kini kita sudah bisa mendapat penari yang membawakan tiga orang. Kelemah lembutan wanita Jawa sangat terpancar dari gerakan tari serimpi lengkap dengan selendang panjang berfungsi sebagai propertinya. 14. Tari Bondan dari Jawa Tengah sumber ; Dari Surakarta, Jawa Tengah ada tari tunggal bernama tari bondan. Yang merupakan tarian rakyat berkisah tentang bagaimana kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, serta tema sejarah yang diusung menjadikan tarian ini menjadi tari wajib untuk kembang desa. Keunikan dari tarian ini mewakili perjuangan, perasaan, keadaan dan sikap seorang ibu. Terdapat tiga jenis tarian yaitu, Bondhan Pegunungan, Bondhan Cindigo, dan Bondhan Mardisiwi. Tari bondhan pegunungan berkisah tentang sikap seorang wanita desa. Tari bondhan cindigo lebih ke nuansa sedih sebab berkisah tentang ibu yang anaknya pergi selepas melahirkan. Dan tari bondhan mardisiwi mlambangkan suka cita ibu menyambut kelahiran putranya. 15. Tari Golek Manis dari Jawa Tengah sumber Di Jawa Tengah terdapat tari penyambutan bernama tari golek manis. Golek berarti beragam, sedangkan sebagai kata kerja akan berarti mencari, tapi bila dalam kata benda berarti boneka kayu. Jadi tari golek mempunya filosofi mengajarkan manusia untuk mencari atau nggoleki tuntunan arti, makna, petuah dari persembahan tarian yang dipertunjukkan. Hal tersebut begitu terpancar dengan jelas dari gerakan dasarnya seperti gerakan perempuan bersolek atau berdandan memakai bedak dan lain-lain. Namun, bukan berarti wanita kerjaannya hanya berdandan terus tapi bagaimana seorang perempuan menemukan jati dirinya. 16. Tari Golek Kenya dari Jawa Tengah sumber Pada tahun 1976 tari golek kenyo pertama kali disusun oleh KRT Sasmintadipura yang merupakan tarian klasik gaya Yogyakarta. Tarian ini dibawakan seorang remaja putri dengan kisaran usia 10-15 tahun dengan variasi gerakan, koreografi dan pola lantai simetris yang tidak terlalu gerak. Dengan iringan gending tapi hanay memakai bentuk gending ladrang irama I dan II. Tarian ini berfungsi sebagai sarana pembentukan kepribadian anak, ke masa-masa remaja saat keingintahuan lebih mendominasi aktivitasnya, sehingga terbentuk budi pekerti dan tangkah laku. 17. Tari Merak dari Sunda dan Bali sumber Dari Sunda ada tarian merak yang menggambarkan gerakan indah dan elegan dari burung merak jantan dan betina yang sedang kasmaran. Penari Sunda akan memakai selendang layaknya ekor burung merak dengan berwarna-warni serta mahkota di kepala bermotifkan burung merak. Tari merak di Sunda berasal dari Pasundan Jawa Barat, telah ada sejak tahun 1950 diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri dan Dra. Irawati Durban Arjon yang adalah seniman terkenal. Sedangkan dari Bali ada tari merak angelo yang diciptakan oleh I Ketut Rena Tarian ini mengisahkan kebangaan merak jantan sedang memamerkan keindahan ekor panjangnya yang warna-warni sambil meliuk-liuk badannya menarik perhatian merak betina. Terpancar dari gerakan penari yang akan awalnya seakan mematuk penonton lalu seolah memainkan ekor indahnya dengan membelakangi penonton. 18. Tari Pendet dari Bali sumber Tari pendet diciptakan oleh seniman I Wayan Rindi yang merupakan tari tradisional asal Bali. Saat ini tarian ini bisa dipentaskan oleh tiga orang penari, tapi dahulu hanya boleh satu orang yang membawakannya. Tari ini termasuk jenis tarian penyambutan tamu terhormat dan sudah sangat terkenal hingga mancanegara karen dikenal dengan mimic wajah penarinya serta sorotan mata tajamnya membangkitkan nuasa anggun. 19. Tari Gambyong dari Jawa Tengah sumber Tari gambyong adalah jenis tari pengembang dari tari tayup yang adalah tarian tradisional dari Jawa Tengah. Menurut sejarahnya nama tari ini diambil seorang penari tledek bernama Gambyong. Gambyong terkenal karena kecantikan, suara merdunya dan gerakan gemulainya saat sedang menari. Gambyong kemudian mengadakan pertunjukan tari di Keraton Surakarta atas permintaan Sinuhun Paku Buwono IV. Tarian yang dibawakan pun terkenal sejak saat itu dan dinamakan tari Gambyong. 20. Tari Kecak dari Bali sumber Tari kecak berkisah mengenai Pewayangan Ramayana yang dipentaskan dalam ragam geraknya. Wayan Limbak dan Walter Spies seorang pelukis dari Jerman menciptakan tari ini pada tahun 1930. Karena terinspirasi dari bagian-bagian cerita Ramayana dan ritual sanghyang. Ritual yang penarinya tidak sadar dan konon berkomunikasi dengan roh para leluhur atau Tuhan dengan menyuarakan harapan rakyat. Nama tari kecak berasal dari kata ā€œcak…cak….cakā€ yang diteriakan anggota saat di sekeliling para penari. 21. Tari Jaipong dari Karawang Jawa Barat sumber Tari Jaipong jadi salah satu tarian khas Jawa Barat khususnya daerah Karawang yang sangat populer di masyarakat. Ragam gerakannya mempunyai ciri khas tersendiri karen semi erotis dengan iringan tabuhan gendang. Sebagai alternatif hiburan rakyat tari jaipong sangat terkenal dari tahun 80-an hingga saat ini. Tari ini ditarikan oleh seorang sinden perempuan dan sampai saat ini jarang sekali dipentaskan secara berkelompok. 22. Tari Legong dari Bali sumber Tari legong dipentaskan oleh seorang wanita yang menggunakan busana Bali berwarna cerah kuning keemasan lengkap dengan hiasan kepala. Diiringi dengan alunan musik yang bersemangat dan racak berasal dari gamelan Bali. Pada abad ke-19, Tari legong mulai berkembang di keraton Bali yang berawal dari pangeran Sukowati sedang sakit tapi bermimpi melihat dua gadis menari dengan gemulai. Penari legong yang baku dibawakan oleh dua orang gadis yang belum menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. 23. Tari Trunajaya dari Bali sumber / Tari ini menggambarkan prajurit yang akan berangkat ke medan perang oleh sebab itu penarinya seorang pria. Penari akan memakai celana putih dengan aksen berwarna merah di tepinya menyimbolkan keberanian dan kegagahan. Sehingga busana yang digunakan mencirikan penarinya secara visual jadi tari baris. Mereka akan berjajar secara vertikal memakai mahkota segitiga dari kulit kerang. 24. Tari Gatotkaca dari Jawa Tengah sumber Tarian ini berasal dari Jawa Tengah yang ditarikan seorang pria. Tari ini mengisahkan Raden Gatotkaca putra Sang Bima, yang adalah tokoh pewayangan sakti mandraguna dan bisa erbang dari Pandawa. Penari mengenakan baju berwarna hitam, kain batik, properti sayap seolah penari bisa terbang. 25. Tari Panji Semirang dari Bali sumber Tari panji diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942 yang menceritakan pengembaraan Galuh Candrakirana. Ia adalah seorang wanita tapi menyamar sebagai pria bertujuan mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Pada awalnya tarian dipentaskan penari putri bernama Luh Cawan. Namun, sekarang di bawakan oleh pria dan wanita dengan iringan musik bertempo cepat. Busana yang digunakan terkesan rumit dengan menggunakan properti tambahan kipas, gelungan, gelang kanah, penutup dada, ampok-ampok, serta bunga merah dan putih dan lain sebagainya. 26. Tari Topeng Klana dari Jawa Barat sumber Tari topeng lahir dan berkembang di wilayah Cirebon Jawa Barat dan dimainkan oleh penari yang menggunakan topeng atau kedok sebagai aksesori yang khas. Nama lain tarian ini yaitu tari Romana yang mengacu pada tokoh cerita Ramayana bernama Rahmana. Topeng klana mengisahkan tentang seseorang dengan tabiat buruk, penuh amarah, serakah, dan tidak bisa menahan hawa nafsunya, dilihat dari warna merah menandai kedoknya. Ragam geraknya ditarikan oleh seseorang dengan ekspresi marah, gandrung, mabuk, tertawa terbahak-bahak dan ekspresi lain. Dengan lagu pengiring yaitu Gonjing dan Sarung Ilang. 27. Tari Golek Menak dari Yogyakarta sumber Tari golek menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX 1940-1988. Tarian ini tercipta dari inspirasi pertunjukan Wayang Golek Menak yang dibawakan oleh dalang dari Kedu tahun 1941. Penari menggunakan busana baju beludru lengan panjang untuk bagian atas dan bawahan memakai celana cindhe. Tarian ini bersumber dari Hikayat Amir Hamzah yang disebarkan oleh pedagang Melayu kemudian disebarluaskan. 28. Tari Dewi Anjasmara dari Jawa Barat sumber Tari ini merupakan tari tunggal yang dipentaskan oleh seorang perempuan dengan mengisahkan Anjasmara, tentang Damarwulan dan lawannya Minak Jinggo. Cerita tarian ini sudah ada sejak abad 15, tapi koreografinya dibuat abad ini oleh Raden Tjetje Somantri. Pada tarian ini Dewi Anjasmara digambarkan dengan kecantikan seorang wanita yang akan berkembang karena kesetiaannya pada pasangan. 29. Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan sumber Tari baksa kembang merupakan tarian klasik untuk menyambut tamu. Tarian ini ditarikan oleh seorang penari tunggal atau berkelompok tapi dengan jumlah yang wajib ganjil. Biasanya dipentaskan pada lingkungan kerajaan untuk menyambut ke datangan kerabat kerajaan atau tamu Berhormat. Saat pertunjukan penari akan memakai balutan busana khas Tari Baksa Kembang lengkap dengan selendang membuat penari tampil dengan anggun dan mempesona. Serta ciri khas yang dominan dari busana yang digunakan penari akan dipakaikan mahkota indah berhiaskan dua kembang bogam ukuran kecil, anyaman daun kelapa muda yang disebut halilipan. Masyarakat setempat menyebut mahkota tersebut gajah gemuling. Gerakan tarian juga melambangkan putri remaja yang cantik sedang bermain ditaman sembari memetik beberapa bunga lalu dirangkai jadi kembang bogam sambil mereka akan menari dan bernyanyi. Sehingga dalam pertunjukan penari membawa sepasang kembang bogam di tangannya seperti rangkain kembang melati, kantil, mawar dan kenanga yang kemudian di hadiahkan kepada tamu yang datang. 30. Tari Baris dari Bali sumber Tari baris adalah jenis tarian yang pertama kali diajarkan pada hampir semua anak laki-laki di Bali sebelum mereka memasuki usia dewasa. Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 pertengahan, yang dulunya dipentaskan saat ritual keagamaan saja. Sekitar abad ke-19, tari baris mengalami perkembangan sehingga muncullah tari baris tunggal, tapi tarian ini termasuk tari non-sakral atau sebagai hiburan rakyat. Fungsi Tarian sumber Tari tunggal memiliki beragam fungsi, yang paling umum sebagai penyalur emosional penari untuk mendeskripsikan perasaan terdalam, yang ditampilkan melalui sekumpulan gerakan indah. Selain itu seseorang juga mendapatkan kepuasan spiritual dimana tarian berfungsi untuk pertunjukan yang didalamnya mengandung unsur norma, pendidikan, nilai atau pesan khusus. Dan pesan yang ingin ditampilkan tergambar dengan jelas dalam berbagai gerakan dan ekspresi yang mendalam dari penarinya. Sebenarnya ada beberapa tari tunggal yang bisa dipentaskan secara berkelompok tapi ada juga yang memang wajib dibawakan satu orang. Dari pembahasan di atas semoga kita sudah bisa mempelajari mengenai semua tari tunggal yang di Bumi Pertiwi.
Penjelasandan Pembahasan. Jawaban a. level rendah menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.. Jawaban b. level sedang menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.. Jawaban c. level tinggi menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di

Saat berencana berlibur ke Bali, banyak tempat wisata indah hingga kuliner lezat yang akan memanjakan wisatawan. Tidak hanya itu, Bali juga dikenal kental akan budaya. Tarian khas Bali menjadi salah satu budaya yang masih lestari hingga saat ini. Berbagai tarian memiliki gerakan dengan makna yang berbeda-beda. Saat datang ke Bali, sayang untuk tidak menyaksikan salah satu tarian khas. Berikut tarian khas Bali favorit wisatawan mancanegara10 Tarian Khas Bali yang Banyak Disaksikan Wisatawan Mancanegara 1. Tari Barong 2. Tari Kecak3. Tari Pendet4. Tari Margapati5. Tari Baris6. Tari Puspanjali7. Tari Legong8. Tari Wirayuda9. Tari Cendrawasih10. Tari Topeng10 Tarian Khas Bali yang Banyak Disaksikan Wisatawan Mancanegara 1. Tari Barong Anda berada di Indonesia, kurang lengkap rasanya jika Anda tidak mengunjungi Pulau Bali. Bali memiliki tarian khas yang sangat disukai wisatawan mulai dari dalam negeri hingga manganegara. Salah satu tarian khas Bali yang menjadi tontonan utama ketika Anda berada di Bali adalah Tari Barong. Tari Barong merupakan tarian yang menggunakan kostum seperti binatang berkaki empat. Tari yang satu ini dimainkan oleh dua orang. Satu orang dibagian kepala dan satu lainnnya berada Barong terdiri dari berbagai jenis. Diantaranya, barong gajah, barong macan dan masih banyak lagi yang lainnnya. Salah satu tarian khas Bali yang satu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang sedang berlibur di Bali. Tak heran, jika pertunjukan Tari Barong selalu ramai dan dipenuhi oleh semua Bukit Trunyan/Puncak Indrakila merupakan puncak dari bukit di atas Desa Trunyan. Suguhan pemandangan yang seperti bonus ganda tidak hanya pemandangan bukit Bali Menu Perancis, Seminyak-Bali2. Tari nama Tari Kecak sudah tidak asing lagi bagi Anda. Salah satu tari tradisional pulau dewata yang satu ini populer di seluruh penjuru dunia. Tari Kecak termasuk salah satu tarian khas Bali yang hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Kecak dilakukan oleh cukup banyak orang. Uniknya, tari yang satu ini memiliki ciri khas yaitu dilakukan oleh orang banyak yang dominan pria dengan cara duduk melingkar sambil menyerukan kata ā€œcakā€. Selanjutnya, terdapat satu orang penari yang menari di tengah mereka. Perpaduan yang dihasilkan oleh Tari Kecak terlihat sangat indah dan kompak. Tak heran, jika tari yang satu ini menjadi daya tarik pengunjung. Tari Kecak sangat sayang untuk Anda lewatkan ketika Anda berada di Tari Pendet merupakan salah satu tarian khas Bali. Tarian yang satu ini biasa dilakukan ketika pemujaan ataupun upacara keagamaan. Seiring berjalannya waktu, tarian yang satu ini menjadi lebih berkembang. Sekarang ini, Tari Pendet juga sering dipersembahkan ketika menyambut tamu Dan pembukaan dalam suatu acara Pendet boleh dilakukan oleh siapa saja. Akan tetapi, tari yang satu ini umumnya dipentaskan oleh wanita ataupun para gadis. Jika Anda ingin belajar berbagai jenis tari Bali, biasanya Anda akan diajari Tari Pendet terlebih dahulu karena gerakan Tari Pendet merupakan gerakan basic yang cukup mudah dipelajari oleh semua kalangan. Kurang lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke Bali tanpa menyaksikan keindahan Tari Tari satu tarian khas Bali selanjutnya ialah Tari Margapati. Tari yang satu ini biasa disuguhkan ketika ada upacara keagamaan ataupun acara penting lainnya. Tari Margapati menggambarkan tingkah laku raja hutan yang sedang berkeliling di tengah hutan untuk mencari Margapati umumnya dilakukan oleh seorang penari pria yang gagah, karena Tari Margapati menggambarkan kegagahan. Tidak hanya itu, tari yang satu ini boleh dilakukan oleh penari tunggal wanita. Akan tetapi, penari tunggal wanita harus terlihat gagah. Tarian yang satu ini akan sangat menarik minat pengunjung mulai dari dalam negeri hingga mancanegara. Anda akan sangat menyayangkan, jika Anda sedang berlibur ke Bali tanpa menyaksikan Tari Tari ke Bali akan terasa kurang lengkap jika Anda tidak menyaksikan tari yang satu ini. Tari Baris merupakan satu tarian khas Bali yang masih dilestarikan hingga sekarang. Sesuai dengan namanya, tari yang satu ini dilakukan dengan cara berbaris. Umumnya, Tari Baris dipentaskan oleh 8 hingga 40 zaman dahulu, Tari Baris digunakan untuk ritual adat. Seiring dengan berjalannya waktu, tari yang satu ini mulai digunakan untuk hiburan bagi semua kalangan. Tari yang satu ini menggambarkan pasukan yang tengah berperang. Menggambarkan kegagahan kesatria dalam menghadapi peperangan. Kostum yang digunakan juga sangat cocok dan cukup beragam sesuai dengan daerah masing-masing. Tari yang satu ini menampilkan sesuatu yang khas dan sangat indah untuk Tari ke Bali kurang lengkap rasanya jika tidak melihat berbagai tarian khas Bali. Salah satu tarian khas Bali yang menjadi daya tarik wisatawan adalah Tari Puspanjali. Tari yang satu ini merupakan tari penyambutan para Puspanjali menampilkan para gadis berjumlah 5 hingga 7 anak. Para gadis membawa piring tradisional berisikan bunga-bunga yang harum baunya. Gerakan yang ditampilkan juga sangat indah dibawakan dengan lemah gemulai. Tarian ini sebagai simbol menghormati tamu yang datang ke pulau Tari satu tarian khas Bali selanjutnya adalah Tari Legong. Tari yang satu ini menampilkan gerakan penari yang lembut dan lemah gemulai. Iringan gamelan juga melengkapi indahnya Tari Legong. Tari yang satu ini terdiri dari berbagai jenis, diantaranya Legong Lasem, Legong Smaradahana dan masih banyak lagi yang Legong biasanya dimainkan oleh 2 sampai 3 orang. Biasanya, terdapat salah satu tokoh spesial di Tari Legong yaitu Condong. Tokoh yang satu ini biasanya ditampilkan ketika pembukaan. Namun, tokoh Condong tidak wajib dan tak jarang Tari Legong yang tidak menampilkan tokoh ini, tergantung jumlah pemain yang ditampilkan. Umumnya, penari selain tokoh Condong memakai kipas. Anda akan merasa kurang lengkap jika berlibur ke Bali tanpa melihat indahnya Tari Tari satu tarian khas Bali yang masih diminati wisatawan hingga saat ini adalah Tari Wirayuda. Tarian yang satu ini menggambarkan para pasukan yang gagah berani menghadapi peperangan. Umumnya, tari yang satu ini dilakukan oleh 2 hingga 4 pasang lelaki dengan membawa tombak sebagai perlengkapannya. Para penari juga menggunakan udeng di Anda berkunjung ke Bali, kurang lengkap rasanya jika tidak menyaksikan pementasan Tari Wirayuda. Tarian gagah yang satu ini sangat diminati pengunjung mulai dari dalam negeri hingga wisatawan mancanegara. Tidak perlu khawatir dengan penampilan Tari Wirayuda, pastinya Tari yang satu ini akan membuat Anda Tari khas Bali yang menjadi favorit pengunjung selanjutnya adalah Tari Cendrawasih. Tari yang satu ini menggambarkan indahnya burung cendrawasih yang sedang menari. Tari yang satu ini menampilkan gerakan yang sangat indah dan sangat memukau mata. Kostum yang dipakai pun sangat indah dan Tari Cendrawasih dipentaskan oleh dua orang wanita. Para penari sangat lihai menampilkan gerakan yang indah. Kedua penari juga mengundang 2 burung cendrawasih yaitu cendrawasih jantan dan betina. Kedua burung tersebut akan menari-nari seperti sedang memadu kasih. Para penonton dijamin akan terpukau ketika melihat indahnya Tari Tari dengan namanya, tari yang satu ini menampilkan para penari yang menggunakan topeng. Para penari akan menarikan gerakan dengan indah. Tari yang satu ini memberi kesan sakral. Tari yang satu ini masih terkait dengan ritual keagamaan dan nuansa yang dihasilkan adalah nuansa magis.

Dilansirdari berbagai sumber, Rabu (28/10/2015), merangkum 9 tari tradisional Bali yang dikenal hingga mancanegara. 1. Tari Pendet. Tari ini merupakan bentuk tarian pemujaan yang pada tahun 1950 diciptakan oleh I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunya dewata ke dunia.
Pulau Dewata Bali terkenal dengan tariannya yang indah dan memukau. Ya, tarian tradisional Bali adalah budaya leluhur yang memiliki keindahan serta keunikan. Selain dikenal dengan keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan budayanya. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang datang ke Pulau Dewata untuk melihat beragam tari yang berasal dari Bali tersebut. Tari Kecak dan Tari Legong merupakan dua jenis tarian tradisional Bali yang paling terkenal. Apa saja sejarah dan filosofi yang ada di baliknya? Berikut penjelasannya. Kesenian satu ini adalah salah satu tarian tradisional yang sangat masyhur di Bali. Namanya adalah Tari Kecak. Tari kecak merupakan kesenian tradisional sejenis seni drama tari khas dari Bali. Tarian tersebut menggambarkan cerita pewayangan Ramayana yang dipertunjukan dengan seni tarian dan gerak. Tari Kecak adalah salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang datang ke pulau Bali. Sejarah Tari Kecak Foto Tarian tradisional Bali yang satu ini diciptakan oleh salah satu seniman Bali yang bernama Wayan Limbak pada tahun 1930-an. Dulu, beliau memperkenalkan tarian ini dengan bantuan pelukis ternama dari Jerman bernama Walter Spies. Ini karena Walter Spies sangat tertarik dengan ritual tradisional selama dia tinggal di Bali. Tari Kecak diangkat dari tradisi Sanghyang dan beberapa bagian dari kisah Ramayana. Asal usul nama tarian ini dari para penari yang meneriakkan ā€œcak cak cakā€. Tari Kecak dipengaruhi oleh suara gemerincing ornamen yang digunakan oleh para penari pada pergelangan kakinya. Alunan musik yang mengiringi tari yang berasal dari Bali ini berasal dari suara gemerincing tersebut. Suara itulah yang menjadi daya tarik tersendiri. Wayan dan Walter berdiskusi untuk menciptakan tarian semenarik dan secantik itu lalu mempopulerkannya sampai kancah internasional. Masyarakat setempat bahkan sering menampilkan tari kecak ketika ada tamu penting. Semula tarian ini hanya dipentaskan pada beberapa desa saja. Lama-lama, pertunjukannya semakin berkembang sampai dengan senatero Bali dan selalu menjadi tampilan andalan ketika ada kegiatan besar seperti festival yang sering dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Artikel terkait Kenali Fungsi dan Filosofinya, Ini 9 Jenis Rumah Adat Bali Filosofi Tari Kecak Foto Tari kecak bukan hanya sekadar gerakan badan, namun ada kisah di baliknya yang sangat bermakna. Ketika penari yang berperan sebagai Rama dan Shinta masuk panggung, maka tarian ini dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan penculikan Shinta oleh Rahwana sampai Rahwana akhirnya harus bertarung dengan Hanoman dan Jatayu yang menyelamatkan Shinta. Dalam proses penyelamatan itu, Hanoman akhirnya memporak porandakan tempat penyekapan Shinta dan membakar tempat tersebut. Namun, Hanoman justru dikepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar. Semula Rama memang mengalami kekalahan, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan kesungguhannya untuk menyelamatkan sang istri, Shinta. Raja Rama pun berdoa dan berusaha lagi untuk membawa kembali Shinta. Akhirnya, Rama pun berhasil membawa lagi Shinta dalam kondisi selamat. Ada makna tari kecak yang sangat mendalam yaitu kepercayaan akan Tuhan yang tercermin dalam tindakan Rama yang berdoa dan meminta tolong pada Dewata. Hal semacam ini memberikan pelajaran jika tari yang berasal dari Bali ini diyakini sebagai ritual mendatangkan dewi yang bisa mengusir berbagai marabahaya baik itu penyakit atau bencana yang menimpa warga. Artikel terkait 5 Panggilan untuk Ayah dalam Bahasa Bali, Mana yang Parents Tahu? Tarian Tradisional Bali Tari Legong Foto Okeszone Travel Tari Legong berasal dari kata dalam Bahasa Bali yaitu ā€œlegā€ yang artinya gerakan tari yang luwes serta ā€œgongā€ yang merupakan unsur gamelan. Legong bisa diartikan sebagai tarian yang gerakannya sangat terikat dengan musik dan gamelan pengiringnya. Tarian tradisional Bali ini biasanya dilakukan oleh kelompok penari wanita dalam jumlah tertentu. Sejarah Tari Legong Foto Kemunculan tarian Legong berasal dari lingkungan keraton yang ada di Bali pada paruh kedua abad ke-18. Konon, tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan. Cerita rakyat yang berkembang meyakini bahwa pangeran yang bernama Sukawati mengalami mimpi ini ketika sedang sakit. Dalam mimpinya, sang pangeran sedang melihat 2 orang wanita yang sedang menari sangat anggun dengan iringan gamelan khas Bali. Gerakan tari yang dibawakan serta alunan musik membuat Pangeran Sukawati mengilustrasikannya dalam gerakan koreografi dipandu oleh pemimpin adat. Beliau pun sembuh dan mengajarkan tarian ini kepada para wanita di kerajaan. Lahirlah tarian legong yang sakral. Tari Legong bermula dari istana dan dikenal oleh masyarakat kemudian diajarkan oleh beberapa guru tari yang berasal dari berbaga desa. Guru ini kemudian mengajarkan kepada murid-muridnya dan menggunakan legong sebagai bagian utama dalam upacara odalan. Artikel terkait Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia Filosofi Tari Legong Foto Tari legong memuat unsur/tema mengenai nilai keagamaan serta sejarah dalam budaya Bali. Gerakan dalam tari yang berasal dari Bali ini menjadi wujud ungkapan rasa syukur dan ungkapan terima kasih rakyat Bali untuk nenek moyang yang sudah memberikan keberkahan yang melimpah untuk anak dan keturunannya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, makna tari Legong tidak hanya terbatas pada hal ini, tetapi juga berubah menjadi tarian hiburan sampai dengan tarian penyambutan untuk para wisatawan. Dalam pementasan tarian tradisional Bali legong, ada berbagai unsur yang membuatnya tampak semakin menarik seperti alat musik, busana, penari, tata rias, dekorasi panggung dan sebagainya. Ciri khas Gerakan Tarian dari Bali Melansir Wikipedia, Indonesia tercatat mempunyai lebih dari 3000 tarian tradisional dari berbagai daerah dengan gerak tariannya yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti salah satunya tarian Bali. Ciri khas gerakan tarian dari Bali adalah ekspresi wajah. Sumber pexels/AdityaArgarwal Selain ekspresi wajah, menurut buku Ensiklopedi Tari Bali karya I Made Bandem 1983 yang dikutip dari Kumparan, tarian asal Bali mempunyai ciri lainnya yaitu Ekspresif Dalam buku tersebut tertulis bahwa ciri-ciri gerakan tarian khas Bali paling utama adalah sifat ekspresif. Hal ini terlihat jelas ketika melihat ekspresi wajah dan gerak mata para penari begitu ekspresif dengan sorot mata kuat. Gerakan mata merupakan ciri khas gerak tarian Bali. Penari akan menggerakan kedua matanya secara cepat atau lambat, mengikuti tempo musik yang mengiringi tarian. Gerakan mata ini disebut dengan nyedet. Selaras dengan Lantunan Musik Selama menari, para penari juga menyelaraskan gerakannya dengan musik yang mengalun, baik dari mata, tangan, kepala, kaki, bahu, sampai langkah tariannya. Sama halnya dengan nyedet, gerakan tubuh penari bisa lambat ataupun cepat, menyesuaikan kembali dengan tempo musik yang dimainkan. Karenanya, tarian bali terkenal akan keselarasan dari segi gerakan dan iringan musiknya. Untuk menghasilkan tarian yang kompak dibutuhkan koordinasi baik antar penari, sehingga penonton bisa merasakan energi yang sama. Sikap dan Posisi Kaki Tarian Bali memang begitu enerjik, lincah nan bersemangat karena gerakan atau posisi kakinya berbeda-beda. Seorang penari harus bisa menari dalam posisi kaki sang penari akan terbuka dan rendah. Ada pula tarian lain yang ciri gerakannya harus dilakukan jongkok, serta gerakan kaki berbentuk menekuk seperti tari Pendet. Multifungsi Tiap tarian khas Bali mempunyai makna tersendiri di baliknya, masing-masing tarian yang unik ini bukan sekadar penampilan dalam upacara adat semata, namun ada fungsi lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa ciri-ciri tarian Bali adalah multifungsi. Selain pelengkap upacara adat, penampilan tarian ini pun sebagai media memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Bali kepada dunia. Itulah dua contoh tarian tradisional Bali yang melegenda dan sarat makna di baliknya, beserta ciri khas gerakan tarian Bali. Baca juga Pesona Tari Gandrung Banyuwangi, Tradisi Indonesia yang Bisa Diajarkan ke Anak 16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Ada Rebab dan Kecapi 7 Hotel di Bali yang Ramah Anak Rekomendasi di 2022, Cek Sebelum Liburan! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Taricak rina yakni suatu tari yang dikenal luas oleh masyarakat Banjar Teges, Provinsi Bali dan telah ada sejak kisaran tahun 1972. Tarian ini merupakan tarian yang sangat disukai dan digemari oleh masyarakat Bali. 4. Tari Barong-Barongan salah satunya adalah Tari-tarian Kontemporer mereka. Baca Juga : Tari Kreasi Tunggal.
- Bali terkenal dengan budaya tradisi yang menarik, salah satunya adalah ragam tari tradisional. Keindahan tari tradisional Bali tak hanya memesona wisatawan domestik namun juga tersohor hingga ke juga Tari Kecak Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya Tak heran jika wisatawan yang berkunjung selalu menyempatkan untuk menikmati keindahan tari tradisional Bali ketika berkunjung. Baca juga Tari Pendet Asal, Sejarah, dan Gerakan Tari tradisional itu biasanya akan melibatkan nilai keagamaan atau ritual, namun ada juga jenis tari yang digunakan sebagai seni pertunjukan. Baca juga Tari Legong Asal Bali, Gerakan, Busana, dan Jumlah Penari Tari Tradisional Bali Berikut adalah beberapa tari tradisional Bali yang masuk dari Daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemendikbud. 1. Tari Kecak Tari Kecak menjadi salah satu tarian tradisional Bali yang telah terkenal hingga ke mancanegara. Tari kecak berasal dari jenis tari sakral yaitu tari Sang Hyang yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur. Baru pada tahun 1930-an mulai disisipkan cerita epos Ramayana ke dalam pertunjukan Tari Kecak. Tari Kecak adalah jenis tari Bali yang paling unik karena tidak diiringi dengan alat musik seperti gamelan namun diiringi dengan suara para penarinya. Legong PUSPITA Tari Legong Kraton. Tari Legong merupakan salah satu tari tradisional yang indah dari Bali. Kata Legong berasal dari kata leg’ yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan gong’ yang artinya gamelan. Tari Legong mengandung arti gerak tari yang terikat oleh irama gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Tari Legong dikembangkan pada abad ke-19 yang mulanya ditarikan dua orang gadis yang ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. 3. Tari Pendet Tari Pendet berasal dari Bali. Tari Pendet adalah tari tradisional kreasi yang sangat terkenal era 1970 an hingga 1980 an Tari Pendet yang disebut juga Tari Bhatara atau Bhatari adalah sebuah tari tradisional Bali yang digunakan sebagai persembahan untuk para leluhur. Tari Pendet dipentaskan di halaman pura, menghadap ke sebuah palinggih, dimana Bhatara dan Bhatari distanakan. Tari Pendet dibawakan oleh penari wanita berpakaian adat, yang masing-masing membawa sebuah bokor atau canang sari. Pada bagian akhir, para penari akan meletakkan semua barang bawaan ini di palingih dan bunga-bungaan ditaburkan sebagai simbol penghormatan. 4. Tari Rejang Tari Rejang adalah tarian upacara keagamaan yang diselenggarakan di pura, merajan atau sanggah. Penarinya adalah laki-laki dan perempuan yang diiringi dengan tabuh gegaboran. Tari Rejang memiliki bermacam-macam bentuknya seperti Rejang Dewa, Rejang Renteng, Rejang Bengkol, Rejang Regong, Rejang Lilit, dan Tari Rejang terdiri dari beberapa gabor, seperti Gabor Longgor, Gabor Selisir, Gabor Bebancangan, dan Gabor Ganjur. Bagian terakhir Tari Rejang biasanya dilanjutkan dengan tari perang, dan diakhiri siratan Tirtha air suci dari Sang Sulinggih. 5. Tari Barong Shutterstock Tari Barong Bali. Tari Barong merupakan tari tradisional yang menggunakan topeng dan dilakukan oleh dua laki-laki. Satu penari akan memainkan bagian kepala Barong, dan satunya lagi berada di bagian ekor Barong. Badan barong terbuat dari bahan kulit dan berhiaskan ukiran khas Bali, sementara bagian bulunya terbuat dari serat ijuk dan ada pula dari bulu burung gagak. Tari Barong menceritakan perseteruan antara kebijakan yang disimbolkan dengan barong dan kejahatan yang simbolkan oleh sosok rangda. 6. Tari Baris Tari Baris adalah tarian tradisional Bali yang berawal dari satu bentuk ritual yang kemudian berubah menjadi tari hiburan. Tarian ini biasanya dibawakan oleh paling sedikit 18 orang dan paling banyak 40 penari laki-laki. Dalam Tari Baris, para penari akan bergerak layaknya seorang pahlawan yang sedang berperang yang memperlihatkan tentang keberanian para ksatria Bali. Kostum yang dikenakan oleh penari dalam Tari Baris adalah badog, lamak, awir, baju beludru, celana panjang, dan lain-lain. 7. Tari Sanghyang Dedari Tari Sanghyang Dedari merupakan salah satu jenis tari sanghyang atau tarian kerauhan yang ditarikan dalam kondisi kesurupan. Tari ini memiliki tujuan mistis dan tidak ditampilkan di depan umum, namun ditarikan dengan tujuan untuk melindungi desa dari wabah penyakit, bencana alam, dan bencana lainnya. Tari Sanghyang Dedari merupakan tari peninggalan kebudayaan pra-Hindu yang ditarikan oleh dua orang gadis yang dianggap masih suci. Keunikan dari tari ini adalah tidak adanya iringan alat musik melainkan menggunakan iringan dari suara beberapa orang yang menyanyikan lagu persembahan kepada dewa. 8. Tari Topeng Sidhakarya Tari Topeng Sidhakarya adalah tari yang biasa ditarikan di akhir acara yang menjadi tanda bahwa tari sakral telah selesai. Dalam acara ritual keagamaan tradisi Hindu di Bali, Tari Topeng Sidhakarya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan runtutan upacara. Tarian ini berfungsi sebagai pelengkap untuk mendapatkan keyakinan dalam mencapai ke arah kesempurnaan dan kesuksesan sebuah yadnya. 9. Tari Gambuh Tari Gambuh termasuk dalam jenis sebagai Tari Bebali atau Tari seremonial pengiring upacara di Pura. Dramatari Gambuh merupakan tari lakon klasik tertua dalam khazanah tari Bali. Tari ini merupakan bentuk total teater yang memiliki unsur seni, drama, musik, dialog, dan tembang. Tari Gambuh berhubungan dengan pelaksanaan upacara-upacara besar yang ditarikan pada waktu Ida Bhatara turun ke paselang. 10. Joged Bumbung Joged Bumbung adalah merupakan salah satu jenis tari joged yang diiringi dengan gamelan bumbung atau bambu. Penari joged pada awalnya menari sendiri yang disebut ngelembar. Setelah itu penari mencari pasangannya yaitu salah seorang lelaki yang menonton untuk kemudian menari bersama-sama atau ngibing. Tari Joged Bumbung ini memiliki persamaannya dengan tari gandrung. Sumber Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
IDCF2. 93 194 363 372 324 334 137 296 408

salah satu tarian tunggal yang dikenal oleh masyarakat bali adalah